Manfaat dan kandungan daun meniran.
Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae adalah salah satu suku
anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini
dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku ini dalam
Sistem Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku
kastuba-kastubaan (Euphorbiaceae), dengan
Drypeteae yang dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam suku Putranjivaceae.
Di dalamnya terdapat sembilan tribus, 56 genera dengan sekitar 1700
jenis dari bermacam-macam habitus: pohon, semak, serta terna. Anggota
suku ini tersebar di seluruh daerah tropika. Tanaman Obat Meniran
sangat kaya akan berbagai kandungan kimia, antara lain: phyllanthin,
hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin,
norsecurinine, phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin,
quercetin, ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl ester, garlic
acid, ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin, dan
isoquercetin.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-d-xylopyranoside
dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah
seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter,
hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan.
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain
phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan
rutin. Minyak bijinya mengandung beberapa asam lemak seperti asam
ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Bukti Ilmiah meniran
Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran
untuk kesehatan kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran
tidak dianjurkan karena Meniran bersifat menggugurkan kandungan.
Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang menggunakan Meniran
sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu lama
dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Manfaat Meniran Sebagai Obat
Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia
colli, dan Pseudomonas aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa
antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun,
dan akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi.
Pelarut asam urat dan batu ginjal.
Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa yang paling
sering digunakan dalam pengobatan asam urat dan batu ginjal. Karena
itu, Meniran yang kaya akan senyawa flavonid, dapat digunakan untuk
mengobati asam urat dan batu ginjal.
Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu
ginjal lalu membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion
Na dan K dalam Meniran akan berikatan dengan asam urat membentuk
senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah
mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan
kemudian akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat
diuretik (membantu keluarnya air seni). Dengan cara tersebut, Meniran
digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal ataupun penyakit
lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Immunomodulator.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas
immunomodulator. Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih
aktif menjalankan tugasnya, termasuk menguatkan sistem imun/sistem
kekebalan tubuh. Jika sistem imun meningkat, maka daya tahan tubuh
terhadap serangan berbagai bakteri dan virus juga meningkat.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi
masuknya bakteri dan virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan
virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan
mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan virus
tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri
dan virus terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan
memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi
sistem imun melalui proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T
dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan alami kita tidak mencukupi.
Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan bakteri yang
terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik
seperti monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen
(agen biologis penyebab penyakit) kepada sel T sehingga patogen
tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk
memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba
penyebab penyakit sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang
disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba.
Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang
aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas
kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang mengalami mutasi dan
abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga
berperan aktif dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut
ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi
aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada
hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun
kadar gula darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
Hepatoprotektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran
juga berfungsi sebagai hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi
karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata, yang
diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran
mengandung senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin,
triakontanal, dan trikontanol.heSelain itu, senyawa phyllanthus dalam
Meniran juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati (hepatoprotektor)
dengan cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus
hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian
di India, 59% pasien yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan
kadar HBV infection yang makin kecil setelah mengonsumsi Meniran selama
1 bulan.
Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat
mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul
Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak Meniran dapat memodulasi
sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi
TNF-α dan IFN-α pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan
hepatitis. Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan
cara meningkatkan jumlah enzim yang berperan sebagai antioksidan.
Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis
Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60
penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok,
masing-masing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan
obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul
ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing 1 kapsul.
Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri
tahan asam (BTA, salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi
Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA
antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan yang tidak sangat
signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB
dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit
seperti lepra dan herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara
meningkatkan sistem imunitas seluler. Dengan kata lain, Meniran
mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster berkembang biak
dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah.
Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan
syaraf tepi sehingga kemampuan penderita lepra untuk merasakan
rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun. Dalam
dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju
perkembangan penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan
sehingga tak jarang muncul efek samping obat berupa ruam pada kulit,
anemia, atau kerusakan hati. Dengan mengonsumsi Meniran yang berfungsi
sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh akan dipacu dan proses
kesembuhan akan terjadi lebih cepat.
Banyaknya Manfaat dan kandungan daun meniran,
menjadikannya sebagai salah satu tanaman obat unggulan yang banyak
diminati. Khasiat Meniran yang paling populer di masyarakat adalah
keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap
produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah
satu bahan baku pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari
ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan dengan Meniran, Daun dewa, dan
Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam urat, mengurangi
bengkak dan rasa nyeri.
http://asrayaniazzahrah.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar