ILMU
PENGETAHUAN ALAM
Asrayani
KELAS: X.A
“BENDA
LANGIT”
1.MATAHARI
Matahari merupakan salah satu bintang langit dijagat raya. Bintang ini adalah pusat tata surya kita. Bumi bersama dengan planet lainnya ditata surya bergerak mengelilingi matahari pada orbit (garis edar) masing-masing. Matahari adalah sebuah bola gas raksasa yang tersusun terutama oleh gas hidrogen (92%) dan helium (7,8%). Matahari menyediakan energi bagi seluruh kehidupan dibumi dalam bentuk panas dan cahaya. Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149,680,000 kilometer (93,026,724 mil). Matahari dan delapan buah planet membentuk tata surya. Matahari memiliki diameter 1,391,980 kilometer dengan suhu permukaan 5.500 ° C dan suhu inti 15 juta ° C. Matahari dikategorikan sebagai bintang kerdil jenis G. Cahaya dari matahari memakan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi dan cahaya yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun yang memandang terus kepada matahari, menjadi buta.
Matahari merupakan salah satu bintang langit dijagat raya. Bintang ini adalah pusat tata surya kita. Bumi bersama dengan planet lainnya ditata surya bergerak mengelilingi matahari pada orbit (garis edar) masing-masing. Matahari adalah sebuah bola gas raksasa yang tersusun terutama oleh gas hidrogen (92%) dan helium (7,8%). Matahari menyediakan energi bagi seluruh kehidupan dibumi dalam bentuk panas dan cahaya. Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149,680,000 kilometer (93,026,724 mil). Matahari dan delapan buah planet membentuk tata surya. Matahari memiliki diameter 1,391,980 kilometer dengan suhu permukaan 5.500 ° C dan suhu inti 15 juta ° C. Matahari dikategorikan sebagai bintang kerdil jenis G. Cahaya dari matahari memakan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi dan cahaya yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun yang memandang terus kepada matahari, menjadi buta.
1) Struktur
Matahari
Secara garis besar, struktur matahari terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut.
a) Atmosfer Matahari
Atmosfer Matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, yang terdiri atas dua lapisan yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer Matahari bagian bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis karena seringkali muncul tonjolon cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian lebih dari 200.000 km yang disebut Prominensa (Protuberans). Korona adalah lapisan atmosfer matahari bagian atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang berwarna putih atau kuning kebiruan dan mempunyai ketebalan mencapai ribuan kilometer.
Lapisan atmosfer Matahari yaitu kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak dapat terlihat jelas dari bumi, sebab tingkat terangnya lebih rendah daripada lapisan permukaan Matahari. Atmosfer Matahari (Kromosfer, Korona, dan Prominensa) hanya dapat terlihat jelas apabila bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan ketika terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan menggunakan alat Koronagraf.
b) Fotosfer Matahari
Fotosfer Matahari adalah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari seringkali terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km, bahkan ada yang berdiameter lebih besar daripada diameter bumi dengan kedalaman sekitar 800 km yang disebut umbra. Di sekeliling umbra biasanya terdapat lingkaran yang lebih terang disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara keseluruhan dinamakan Sun spots.
Pergeseran sun spots pada permukaan fotosfer matahari dapatlah dijadikan acuan atau bukti yang kuat tentang gerakan rotasi matahari yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas).
Secara garis besar, struktur matahari terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut.
a) Atmosfer Matahari
Atmosfer Matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang berbentuk gas, yang terdiri atas dua lapisan yaitu kromosfer dan korona. Kromosfer merupakan lapisan atmosfer Matahari bagian bawah yang terdiri atas gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis karena seringkali muncul tonjolon cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian lebih dari 200.000 km yang disebut Prominensa (Protuberans). Korona adalah lapisan atmosfer matahari bagian atas yang terdiri atas gas yang sangat renggang berwarna putih atau kuning kebiruan dan mempunyai ketebalan mencapai ribuan kilometer.
Lapisan atmosfer Matahari yaitu kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak dapat terlihat jelas dari bumi, sebab tingkat terangnya lebih rendah daripada lapisan permukaan Matahari. Atmosfer Matahari (Kromosfer, Korona, dan Prominensa) hanya dapat terlihat jelas apabila bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan ketika terjadi gerhana matahari total atau melalui pengamatan dengan menggunakan alat Koronagraf.
b) Fotosfer Matahari
Fotosfer Matahari adalah lapisan berupa bulatan berwarna perak kekuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada fotosfer matahari seringkali terlihat adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km, bahkan ada yang berdiameter lebih besar daripada diameter bumi dengan kedalaman sekitar 800 km yang disebut umbra. Di sekeliling umbra biasanya terdapat lingkaran yang lebih terang disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara keseluruhan dinamakan Sun spots.
Pergeseran sun spots pada permukaan fotosfer matahari dapatlah dijadikan acuan atau bukti yang kuat tentang gerakan rotasi matahari yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar 27 hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi dari matahari yang terdiri atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas).
c) Barisfer atau inti Matahari
Inti
Matahari, adalah bagian dari matahari yang letaknya paling dalam, berdiameter
sekitar 500.000 km dan temperatur sekitar 15.000.0000 C. Pada barisfer
berlangsung reaksi inti beranting putar yang menyebabkan terjadinya sintesa
hidrogen menjadi helium dengan karbon sebagai katalisatornya.
Gambar 3.7 Struktur matahari
(Sumber: Planet dan Antariksa, halaman 40)
2) Pergerakan Matahari
Matahari
tidaklah dalam keadaan statis, tetapi selalu bergerak baik secara individu
maupun sistem. Adapun gerakan matahari secara garis besar terdiri atas gerak
rotasi dan revolusi. Rotasi Matahari, adalah gerakan matahari berputar pada
sumbunya yang berlangsung sekitar 25,5 hari di bagian ekuator dan sekitar 27
hari di bagian kutub matahari untuk satu kali putaran. Perbedaan waktu rotasi
di ekuator dan kutub matahari disebabkan oleh materi dari matahari yang terdiri
atas gas yang berbeda tingkat kerenggangannya (densitas). Revolusi Matahari,
adalah gerakan matahari beserta anggota-anggotanya mengelilingi pusat galaksi
Bima Sakti.
3) Peranan Matahari terhadap kehidupan di planet Bumi
Matahari
merupakan benda angkasa yang mempunyai cahaya sendiri. Oleh karena itu,
matahari mempunyai peranan sangat penting, antara lain sebagai sumber cahaya
dan panas bagi planet-planet di sekitarnya termasuk planet bumi, sehingga
kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan di planet bumi dapat berlangsung. Selain
sebagai sumber panas dan cahaya, matahari mempunyai peranan penting lainnya,
yaitu sebagai pengatur variasi iklim dan cuaca di muka bumi, sehingga
memungkinkan terjadinya variasi kehidupan di muka bumi.
2.BULAN
Bulan purnama dilihat dari
Bumi (Belgia).
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5
diTata Surya. Bulan tidak mempunyai
sumber cahaya sendiri dan cahaya
Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah
384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil
dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen
volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya
sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi
Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik
dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas
terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³)
adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gayasentrifugal yang timbul
dari orbit Bulan mengelilingi
Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya
tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan
semakin menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini
menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat
diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala
revolusinya.
Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan
bulan disebabkan oleh hantaman komet atauasteroid. Ketiadaan udara dan air
di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di
bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer.
Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
Bulan
sebagai penanda waktu
Fase bulan pada saat
mengelilingi Bumi
Fase bulan
Bulan purnama adalah keadaan ketika
Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi.
Pada saat itu,Bumi terletak hampir
segaris di antara Mataharidan Bulan, sehingga seluruh
permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.
Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu
saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga
yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak
nampak apa-apa.
Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan
separuh dan bulan sabit, yakni pada saat posisi Bulan
terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari. Pada
saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang terlihat dari
Bumi.
Fase-fase
bulan
bulan mati
bulan sabit
bulan separuh
bulan cembung
bulan purnama
4.KOMET
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
Kata "komet" berasal dari bahasa
Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah
lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama
sekali bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang
kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang
telah dikeringkan.Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.
Bagian-Bagian Komet
Bagian-bagian
komet terdiri dari inti, koma, awan
hidrogen,
dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut.
- Inti, merupakan bahan yang
sangat padat,
diameternya mencapai beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah menjadi gas.
- Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.
- Lapisan
hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata
manusia. Diameter awan
hidrogen sekitar 20 juta kilometer.
- Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat Matahari.
Inti
komet adalah sebongkah
batu
dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari Matahari. Bagian
ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor
debu
dan ekor
gas.
Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet
tercipta saat mendekati Matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin
Matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke
arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi.
Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Jenis-Jenis Komet
Berdasarkan
bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
- Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh
melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan
menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet
tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat
panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat Matahari
setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
- Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek
sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang
dilaluinya. Ketika mendekati Matahari, komet tersebut melepaskan gas yang
sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek
bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas
mendekati Matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Komet
Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari. Lintasan komet berbentuk sangat lonjong dan berbeda dengan lintasan planet. Komet berasal dari bahasa Yunani yang artinya rambut panjang. Berikut beberapa penjelasan tentang komet:
Komet terdiri atas kumpulan debu gas yang membeku. Cahaya matahari sering dipantulkan oleh bagian komet sehingga komet tersebut tampak berekor. Panjang ekor komet dapat mencapai jutaan kilometer, arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Cahaya yang Nampak dari komet sebagian kecil merupakan cahayanya sendiri dan sebagian besar merupakan pantulan dari cahaya matahari. Karena komet sering Nampak berekor, maka komet sering disebut bintang berekor, orang Jawa menyebutnya lintang kemukus. Kita mengenal sekitar 50 komet yang muncul tiap lima atau empat puluh tahun sekali, komet-komet itu dinamai keluarga komet Yupiter. Komet Halley muncul 76 tahun sekali, komet ini sangat terkenal. Komet ini ditemukan oleh ahli sains bernama Edmund Halley pada tahun 1682. pada tahun 1886 orang Indonesia dapat melihat komet Halley dengan mata telanjang walaupun kurang jelas. Komet terdiri dari ekor debu dan nucleus.
Komet yang telah dikenal antara lain:
• Komet encke yang muncul setiap 3 tahun.
• Komet ikeya-seki muncul tahun 1965.
• Komet kohoutek muncul tahun 1973.
• Komet west muncul tahun 1976.
5.ASTEROID
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor
atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet,
tetapi lebih besar daripada meteoroid,
umumnya terdapat di bagian dalam Tata
Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).
Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet
menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%) dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%) dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalnya. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid Ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.
6. METEOR dan METEORIT
Meteor adalah penampakan jalur
jatuhnya meteorid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh.
Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram
(bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid
memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan
Planet Venus,, dapat disebut sebagai bolide.Meteor adalah benda ruang
angkasa yang masuk kedalam atmosfer bumi karena tertarik oleh gravitasi bumi
dengan kecepatan tinggi dan berpijar karena gesekan dengan atmosfer yang
menyebabkan benda tersebut terbakar. Meteor biasanya dapat kita lihat pada
malam hari meskipun sebenarnya tidak hanya pada malam hari saja ia masuk
kedalam atmosfer bumi. Sebagian orang menyebut fenomena ini adalah bintang
jatuh. Jika suatu meteoroid tidak habis
terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda
yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain
dapat membentuk impact crater.
Meteorit
Meteorit adalah benda-benda ruang angkasa yang bergerak dengan kecepatan tinggi yang jumlahnya tak terhitung. Meteorit memiliki berbagai bentuk, kandungan pembentuknya, massa, warna, sifat dan kepadatannya.
Meteoroid memasuki bumi lebih dari 25.000 ton per tahun dalam berbagai ukuran. Debu berukuran sangat kecil (dinamakan mikrometeoroid) memasuki bumi tanpa proses terbakar dan turun secara perlahan. Untuk batuan (termasuk yang komposisi utamanya logam), semakin besar ukurannya semakin jarang masuk ke bumi. Untuk ukuran kecil, sekitar ukuran bola, rata-rata ada sekitar 500 meteorit yang jatuh per tahun. Luasnya bumi yang tidak berpenghuni (berupa lautan, hutan, atau gurun) menyebabkan sebagian besar meteorit jatuh tidak diketahui manusia.
Meteorit adalah benda-benda ruang angkasa yang bergerak dengan kecepatan tinggi yang jumlahnya tak terhitung. Meteorit memiliki berbagai bentuk, kandungan pembentuknya, massa, warna, sifat dan kepadatannya.
Meteoroid memasuki bumi lebih dari 25.000 ton per tahun dalam berbagai ukuran. Debu berukuran sangat kecil (dinamakan mikrometeoroid) memasuki bumi tanpa proses terbakar dan turun secara perlahan. Untuk batuan (termasuk yang komposisi utamanya logam), semakin besar ukurannya semakin jarang masuk ke bumi. Untuk ukuran kecil, sekitar ukuran bola, rata-rata ada sekitar 500 meteorit yang jatuh per tahun. Luasnya bumi yang tidak berpenghuni (berupa lautan, hutan, atau gurun) menyebabkan sebagian besar meteorit jatuh tidak diketahui manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar