KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, akhirnya
laporan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. PBF Rajawali Nusindo dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami sangat menyadari sepenuhnya
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan PKL ini.
Melalui kesempatan ini akhirnya
perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kapada bapak dan ibu pembimbing teknis dan pembimbing supervise kami serta
semua pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian laporan kegiatan PKL ini, semoga laporan PKL ini bermanfaat untuk
pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya. Amin.
Makassar, September 2014
Penyusun
Kelompok
II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................1
Daftar Isi...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
- Latar belakang PKL...................................................................................3
- Pengertian PKL..........................................................................................3
- Tujuan pelaksanaan program PKL ............................................................4
- Tujuan pembuatan laporan.........................................................................5
BAB II URAIAN UMUM (TINJAUAN PUSTAKA)........................................
- Pedagang besar farmasi (PBF)...................................................................6
- Tugas dan fungsi........................................................................................7
- Dasar hukum berdirinya PBF....................................................................7
BAB III URAIAN KHUSUS.................................................................................
- Sejarah PT. Rajawali Nusindo...................................................................8
- Visi & misi PT. Rajawali Nusindo.............................................................9
- Nilai-nilai perusahaan...............................................................................10
- Kegiatan-kegiatan.....................................................................................10
BAB 1V PEMBAHASAN...................................................................................
- Masalah....................................................................................................20
- Alternatif pemecahan masalah.................................................................20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................
- Kesimpulan...............................................................................................21
- Saran ........................................................................................................21
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................22
LAMPIRAN........................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang praktek kerja
lapangan
Sekolah menengah kejuruan farmasi YAMASI Makassar
merupakan salah satu sekolah kesehatan yang mendidik calon tenaga kesehatan
yang siap pakai. Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan
untuk memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu yang mampu mengembangkan tugas
untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembangunan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
B.
Pengertian Praktek Kerja Lapangan
Pengertian praktek kerja lapangan adalah proses belajar
mengajar yang merupakan pengenalan lapangan kerja dan informasi bagi siswa
sehingga dapat melihat, mengetahui, menerima dan menyerap teknologi yang ada di
masyarakat.
PKL yang merupakan proses belajar mengajar yang
diselenggarakan pada sarana kesehatan meliputi kegiatan, antara lain:
a) Pabrik
b) Pendistribusian
c) Administrasi dan pengawasan mutu
sediaan farmasi, makanan, minuman dan alat kesehatan
d) Penyuluhan kepada masyarakat
Sehingga siswa mendapatkan pengalaman yang nyata dan
langsung pada satuan kerja
C.
Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL)
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan
(PKL), diharapkan dapat dihasilkan tenaga kesehatan khususnya di bidang farmasi
yang mampu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan.
Pelaksanaan
PKL mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dunia kerja
Pedagang Besar Farmasi.
2. Mempersiapkan tenaga yang ahli di
bidangnya yang berkepribadian dan bertanggung
jawab serta siap memasuki dunia kerja.
3. Mengasah wawasan dan menambah
pengalaman siswa tentang pentingnya pelayanan kesehatan dalam
masyarakat.
4. Mengenal kegiatan penyelenggaraan
dan pengelolaan sebuah PBF secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek
administrasi, teknis maupun sosial budaya.
5. Memberikan kesempatan kerja secara
terpadu dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus di bidang
Farmasi.
6. Memperoleh masukan dan umpan balik,
guna memperbaiki dan mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan
pendidikan farmasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya.
D.
Tujuan Pembuatan Laporan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini antara lain :
1. Memberikan uraian dan pertanggung
jawaban kerja yang telah dikerjakan oleh siswa selama melakukan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan.
2. Mengaktualisasikan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah melalui suatu laporan.
3. Peserta PKL mampu memahami,
memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang telah di peroleh di sekolah dan
diterapkan di lapangan kerja.
4. Mengumpulkan data guna kepentingan
institusi pendidikan maupun siswa yang bersangkutan
5. Menambah perbendaharaan perpustakaan
sekolah untuk menunjang peningkatan pengetahuan siswa angkatan berikutnya
6.
BAB II
URAIAN UMUM (TINJAUAN PUSTAKA )
URAIAN UMUM (TINJAUAN PUSTAKA )
A.
Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Berdasarkan permenkes No. 1191/Menkes/per/x/1993 tentang PBF, Yang
dimaksud dengan :
1. PBF adalah badan hukum yang
berbentuk atau koperasi yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan pengadaan,
penyimpanan,penyaluran dan pendistribusian perbekalan Farmasi dalam jumlah
besar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
2. PBF wajib memiliki usaha PBF.
3. Pabrik besar dapat langsung
menyalurkan hasil produksinya ke PBF, apotik, Toko Obat dan Sarana pelayanan
kesehatan lainnya.
Persyaratan PBF :
a. Dilakukan oleh badan hukum berbentuk
PT, Koperasi, perusahaan nasional ataupun patungan antara perusahaan penanaman
modal asing yang telah memperoleh izin usaha industri farmasi Indonesia dengan
perusahaan nasional.
b. Memiliki NPWP (Nomor Pajak Wajib
Pajak)
c. Memiliki Asisten Apoteker atau
Apoteker penanggung jawab yang bekerja penuh.
d. Anggota direksi tidak pernah terikat
pelanggaran perundang-undangan di bidang farmasi.
B.
Tugas Dan Fungsi
Dalam SK
Menkes no. 243/Menkes/SKA/1990, menyebutkan tugas dari PBF adalah sebagai
distribusi perbekalan farmasi dan sarana untuk mengamankan terjadinya penyalahgunaanperbekalan
farmasi serta menjamin penyebaran obat yang syarat merata sesuai yang
dibutuhkan.
Fungsi
pedagang besar farmasi (PBF) adalah melakukan pengadaan perbekalan farmasi dari
sumber yang sah penyimpanan, penyaluran, perbekalan farmasi dalam jumlah yang
besar kepada apotek, rumah sakit, toko obat berizin serta unit-unit kesehatan
lainnya yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C.
Dasar Hukum Berdirinya PBF
Yang merupakan dasar hukum
berdirinya PBF :
ü SK Menkes RI No. 809\ph\64\b
ü SK Menkes RI No. 805\ph\64\b
ü Permenkes RI No. 163\kap\B. VII/1973
BAB III
URAIAN KHUSUS
URAIAN KHUSUS
A.
Sejarah PT. Rajawali Nusindo
PT. Rajawali Nusindo merupakan salah
satu perusahaan tertua di Indonesia yang telah menunjukkan prestasi yang
membanggakan.
Awal perusahaan ini berdagang gula
yang didirikan oleh Oei Tjie Sieng dengan nama Kiang Wan pada tahun 1863 di
Semarang.
Kepemimpinan perusahaan diwariskan
kepada putrinya OEI Tiong Ham pada tahun 1865, beliau adalah konglomerat
terbesar di Indonesia. Kemudian pada tahun 1961 Pemerintah RI mengambil ahli
perusahaan tersebut lalu pada tahun 1964 perusahaan yang semula bernama Kiang
Gwan berubah nama menjadi PT. Rajawali Nusantara Indonesia pun mulai berpacu
mengembangkan usahanya dengan merambah berbagai bidang diantaranya ke bidang
farmasi, agribisnis, dengan vertidikasi pertanian dan kehutanan yang meliputi
industri kelapa sawit, kulit, makanan lemak dan bidang ternak umum.
Disamping itu pula PT. Rajawali
Nusantara Indonesia mulai mendirikan beberapa anak perusahaan di antaranya PT.
Rajawali Nusindo dengan beberapa anak cabang di berbagai kota di Indonesia. Dan
oleh karena itu, PT. Rajawali Nusindo tidak berada dalam naungan departemen
keuangan Indonesia. Saat ini PT. Rajawali Nusindo cabang Makassar berada dibawah
pimpinan bapak Syaharuddin sebagai penanggung jawab di pegang oleh ibu Andi
Hasisah, S.Si,Apt.
B.
Visi dan Misi PT. Rajawali Nusindo
1. Visi Perusahaan (Vision)
Menjadi perusahaan penyedia produk farmasi, alat kesehatan dan perdagangan umum yang unggul dan terpercaya.
Menjadi perusahaan penyedia produk farmasi, alat kesehatan dan perdagangan umum yang unggul dan terpercaya.
2. Misi Perusahaan
(Mission)
a. Menyediakan produk-produk
berkualitas di bidang farmasi, alat kesehatan dan perdagangan umum melalui kegiatan distribusi,
marketing dan trading.
b. Mengembangkan kemitraan yang saling
menguntungkan dengan prinsipal yang menghasilkan produk berkualitas.
c. Memberdayakan seluruh karyawan
sebagai modal utama untuk memberikan mutu layanan terbaik bagi pelanggan,
kegiatan operasi yang efektif dan efisien, serta penciptaan nilai yang optimal
bagi stakeholders.
d. Meningkatkan kemampuan teknologi
informasi secara berkelanjutan untuk menghadapi kompetisi global.
e. Secara
berkesinambungan mendorong semangat perubahan ke arah yang lebih baik.
C.
Nilai-Nilai Perusahaan
Pencanangan
Spirit of Change memunculkan komitmen bersama (Thinking and doing Together)
yang merupakan tonggak fundamental yang kuat dalam membangun budaya dan
nilai-nilai luhur yang merupakan kunci utama PT. Rajawali Nusindo meraih
sukses.
Budaya
dan Nilai - nilai luhur PT. Rajawali Nusindo tercermin pada setiap individu dalam
bentuk kepedulian dan sikap tanggap untuk selalu selangkah lebihmaju.
1. Komitmen memupuk rasa tanggung
jawab, dan kebersamaan untuk menjadi mitra
terpercaya dan disegani.
2. Kemauan untuk senantiasa berubah
menjadi lebih baik.
3. Kepatuhan pada peraturan dan menjaga
nilai-nilai profesionalitas.
4. Kemampuan untuk menjalankan
fungsinya secara profesional dan menciptakan sertya membangun nilai-nilai
positif dalam wadah PT. Rajawali Nusindo.
D.
Kegiatan-kegiatan
Pengelolaan perbekalan farmasi di
PT. Rajawali Nusindo meliputi :
·
Perencanaan dan pengadaan
·
Penerimaan dan penyimpanan
·
Pengeluaran/distribusi
·
Penghapusan
·
pelaporan
1. Perencanaan dan pengadaan
Setiap perusahaan sebelum melakukan
pengadaan pertama-tama harus membuat suatu
perencanaan yaitu menghitung jumlah
pengeluaran dan berapa banyak yang dibutuhkanyang akan diadakan atau dibeli.
Perencanaan disusun oleh PBF PT. Rajawali Nusind cabang Makassar, terlebih
dahulu melihat evaluasi stock selama4 bulan, kemudian melihat kebutuhan yang
diperlukan oleh rumah sakit, Apotek(rutin), serta pengadaan tender, perencanaan
tersebut dibuat selama satu setengah bulan, setelah itu dibuatkan SP dan
diparaf oleh marketing serta ditandatangani oleh penanggung jawab dan kepala
cabang, SP yang telah dibuat kemudian di fotocopy, SP tersebut dikirim melalui
web untuk di ACC ke logistic PT. Rajawali Nusindo Cabang Makassar dan PT.
Phapros untuk diteruskan ke pabrik Phapros(semarang), jika terdapat SP yang
batal maka SP tersebut di emailkan ke kantor pusat dan di ACC ke pabrik, namun
SP yang batal tersebut tetap diarsipkan dan ditulis keterangan “BATAL”
Tata cara pengadaan PBF PT. Rajawali
Nusindo Makassar memperolah stock barang, untuk obat-obatan dipesan dari pasar
pemerintah dan reguler yaitu antara lain : PT Phapros melalui via email serta
pesanan lokal lainyya melalui via fax, sedangkan untuk Alat Kesehatan dipesan
dari PT. Rajawali Nusindo pusat melalui via fax yang dikirim di PBF pusat, pesanan
barang tersebut dilakukan dua kali dalam sebulan baik obat-obatan maupun alat kesehatan
selanjutnya, apabila barang pesanan telah tiba di PBF PT. Rajawali Nusindo
Makassar (cabang) maka barang tersebut dimasukkan kedalam gudang transit untuk
dilakukan pemeriksaan barang, adapun yang diperiksa pada setiap barang yang
masuk antara lain : jumlah, jenis, nmor batch, dan mutu barang. Setelah
dilakukan pemeriksaan barang, maka selanjutnya dimasukkan kedalam gudang yang
telah disediakan kemudian di catat pada kartu stock yang terdapat disetiap
gudang pada tiap jenis obat maupun jumlah stock yang terdapat dalam komputer.
Pesanan barang
hendaknya dapat menjamin dilakukan hanya dari sumber-sumber yang resmi yang
dapat dipertanggungjawabkan mutunya, kualitas, dan status kuantitasnya.
2. Penerimaan dan penyimpanan
Penerimaan dan pembukuan barang yang
masuk ke PBF PT. Rajawali Nusindo disertai dengan faktur yang berguna untuk
melihat apakah barang sesuai dengan jumlah yang dibayar atau tidak.
PBF wajib melakukan pembukuan
sehingga pada saat pemeriksaan PBF dapat dipertanggungjawabkan. Pembukuan
mencakup :
a.
Surat pesanan
b.
Surat penerimaan
c.
Surat pengiriman barang dan penyerahan.
Penyimpanan disesuaikan dengan
petunjuk yang ada di etiket obat, PBF PT. Rajawali Nusindo Makassar melakukan
penyimpanan berdasarkan system alphabet, FIFO, FEFO, LIFO. Adapun obat, vaksin
maupun reagen yang pada penyimpanannya memerlukan suhu tertentu yang diletakkan
pada lemari pendingin dengan suhu 2-8˚C, jenis obat
maupun Alkes memiliki masing-masing gudang tersendiri sehingga memudahkan
pengambilan barang baik obat-obatan maupun Alkes, pada gudang obat terbagi atas
dua tempat, yaitu penyimpanan obat patent dan penyimpanan obat generik pada
suhu rata-rata (15-25˚C). Obat pada kemasan botol diletakkan pada rak paling
bawah.
Stock
obat disimpan pada rak dengan jejeran yang rapi dan diberi jarak agar petugas
mudah untuk mengambil obat di bagian dalam serta di beri huruf alphabet pada
tiap rak untuk mempermudah pencarian barang. Untuk obat psikotropika harus
disimpan dalam lemari terkunci, lemari dengan bahan yang kuat, tidak mudah dipindahkan,
tidak terlihat secara umum serta tertutup rapat, guna untuk memudahkan
pengawasannya.
Untuk
lebih jelasnya pembagian gudang serta penjelasan yang terdapat pada PBF PT.
Rajawali Nusindo Makassar sebagai berikut :
a)
Gudang transit yaitu
tempat penyimpanan barang yang masuk untuk diperiksa kemudian dipindahkan ke
ruangan yang telah disediakan, dan sekaligus tempat penyimpanan barang yang
akan dikeluarkan/dikirim disetiap sarana yang membutuhkan, pada gudang transit
juga terdapat barang-barang tender. Serta terdapat pula tempat pendingin yaitu
tempat penyimpanan vaksin yang harus disimpan pada suhu tertentu. Dan terdapat
pula lemari pendingin yang bersuhu 2-8˚C untuk penyimpanan Reagen, vaksin, dan
obat pada suhu 2-8˚C.
b)
Gudang obat yaitu
tempat penyimpanan berbagai macam obat pada suhu rata-rata (15-25˚C), gudang
obat terbagi atas dua gudang antara lain :
l Gudang
obat patent yaitu tempat penyimpan berbagai macam obat patent, dan dibedakan
berdasarkan Askes dan non Askes/regular, pada gudang obat patent terdapat
lemari psikotropika yaitu tempat penyimpanan obat-obat psikotropika.
l Gudang
obat generik yaitu tempat penyimpanan berbagai macam obat generic
c)
Gudang barang dagang
umum yaitu tempat penyimpanan barang-barang perdagangan umum.
d)
Gudang Alkes yaitu tempat
penyimpanan barang-barang Alkes, seperti Handschoon, dll
e)
Gudang Alkes untuk
bedah yaitu tempat penyimpanan barang-barang Alkes untuk bedah.
3. Pengeluaran
Pengeluaran obat - obat untuk instansi pemerintah misalnya Alkes didasarkan pada tender yang dimenangkan PT. Rajawali Nusindo dan disertai berita acara namun ada juga yang tidak dengan tender apabila pesanan tersebut dalam jumlah kecil (pesanan rutin) sedangkan untuk swasta seperti:
Pengeluaran obat - obat untuk instansi pemerintah misalnya Alkes didasarkan pada tender yang dimenangkan PT. Rajawali Nusindo dan disertai berita acara namun ada juga yang tidak dengan tender apabila pesanan tersebut dalam jumlah kecil (pesanan rutin) sedangkan untuk swasta seperti:
a. Apotik, PBF melayani semua jenis
obat dan Alkes
b. PBF, melayani obat bebas dan obat bebas
terbatas. Selama
PBF memiliki izin untuk mendistribusikan obat dan Alkes.
c. Toko obat berizin, khususnya untuk
obat bebas terbatas
d. Rumah sakit dapat memesan semua
jenis obat selama memiliki Apoteker penanggung jawab
Apabila pelanggan membutuhkan
pesanan segera (CITO) pemesanan dapat dilakukan melalui via telepon, kemudian
di cek oleh gudang, jika obat yang dipesan terdapat pada gudang, akan dibuatkan
faktur pemesanan namun apabila obat tersebut tidak terdapt di PBF, maka pihak
PBF melaporkan ke apotik, toko obat, rumah sakit, dan sebagainya bahwa obat
tidak ada atau tidak tersedia.
Faktur
penyerahan barang dibuat 5 rangkap dan disimpan untuk :
a. Warna putih : Asli, diberikan kepada pelanggan pada saat pembayaran
b. Warna kuning : Gudang, untuk arsip gudang
c. Warna hijau : Pelanggan, untuk pelanggan
d. Warna merah : Arsip, untuk arsip bagian pesanan
a. Warna putih : Asli, diberikan kepada pelanggan pada saat pembayaran
b. Warna kuning : Gudang, untuk arsip gudang
c. Warna hijau : Pelanggan, untuk pelanggan
d. Warna merah : Arsip, untuk arsip bagian pesanan
Penyaluran
OKT didasarkan pada surat pesanan psikotropika atau prekursor yang sudah
ditandatangani oleh penanggung jawab. Surat pesanan dari apotik di sebut
lengkap jika yang tertera:
a. Nama dan alamat lengkap apotik
b. Nomor surat pesanan dan tanggal
c. Jenis barang farmasi
d. Tanda tangan APA ( Apoteker Pengelola Apotik)
e. Surat pesanan harus dibubuhi tanda cap atau stempel Apotek
a. Nama dan alamat lengkap apotik
b. Nomor surat pesanan dan tanggal
c. Jenis barang farmasi
d. Tanda tangan APA ( Apoteker Pengelola Apotik)
e. Surat pesanan harus dibubuhi tanda cap atau stempel Apotek
Bentuk
dari suatu layanan atau DO (delivery order) dilengkapi dengan :
a. Nomor surat dan tanggal
b. Kode barang , nama barang, nomor
Batch, kemasan, harga satuan dan jumlah barang
c. Paraf penanggung jawab, kuasa
gudang, dan penerima barang
Penyaluran
obat dilakukan dengan cara penyerahan barang apabila telah memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Harus mempunyai surat pesanan
b. Dibuat faktur 5 rangkap
c. Ke gudang untuk mengantarkan ke
masing – masing alamat
Untuk
mendistribusikan barang ke konsumen maka PBF PT. Rajawali Nusindo cabang
Makassar Mempekerjakan:
a.
Marketing
Adalah orang yang bertugas
mempromosikan suatu produk Rajawali Nusindo dari divisi masing-masing.
b.
Salesman
Adalah orang yang bertugas
mengunjungi tempat-tempat konsumen yang memesan barang misalnya apotek, toko
obat, dan lain-lain.
c.
Medical sales
Adalah yang bertugas untuk menggarap
Rumah Sakit.
4. Pelaporan
a. Laporan Obat Keras Tertentu (OKT)
PBF PT. Rajawali Nusindo membuat
Laporan OKT setiap bulannya dibuat oleh penanggung jawab PBF sebanyak 10
rangkap. Laporan tersebut selanjutnya dikirim ke Kepala Badan POM RI tembusan
kepala balai besar POM, di Makassar, kepala dinas kesehatan provinsi Sulawesi
selatan, Manager PPIC. PT. Phapros, Tbk., dan Manager distribusi & logistic
PT.RN, Jakarta.
Laporan triwulan dibuat oleh PBF
Rajawali Nusindo Makassar setiap tiga bulan sekali untuk mengetahui distribusi
yang terjadi setelah tiga bulan, laporan ini dibuat penanggungjawab dan dikirim
melalui via email ke Dinkes provinsi setempat dengan tembusan badan POM
setempat, yang termasuk dalam golongan barang tersebut adalah :
1.
Daftar obat keras (OKT)
2.
Daftar obat bebas terbatas
3.
Daftar obat bebas
PBF dan setiap cabang wajib
menyampaikan secara berkala setiap tiga bulan mengenai usahanya yang meliputi
jumlahnya penerimaan dan penyaluran masing– masing obat, pelaporan ini
dilakukan dalam pemeriksaan secara tidak langsung dan ditujukan kepada Dinkes Provinsi
tembusan Badan POM setempat. Distribusi obat harus sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Laporan Retur
Rajawali Nusindo Makassar mengembalikan ke pusat dan dari pusat ke pabrik obat yang bersangkutan, begitu pula dengan obat yang exp.date sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Rajawali Nusindo Makassar mengembalikan ke pusat dan dari pusat ke pabrik obat yang bersangkutan, begitu pula dengan obat yang exp.date sesuai dengan ketentuan yang berlaku
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pedagang besar farmasi adalah badan
hukum perseroan terbatas atau koperasi yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan,penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku. Selain itu pedagang besar farmasi juga sangat dibutuhkan
masyarakat sekaligus membantu pemerintah dalam pengawasan dan pengendalian obat
yang beredar di masyarakat, obat dapat pula membahayakan kesehatan apabila
penggunaan yang tidak tepat. Dalam pemberian pelayanan kefarmasian pedagang
besar farmasi senantiasa berpegang pada peraturan pemerintah disamping adanya
tanggungjawab moral untuk senantiasa mementingkan kepentingan sosial.
Salah satu fungsi PBF adalah untuk
melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi dalam
jumlah kecil ataupun jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. PBF dapat menyalurkan perbekalan farmasi ke apotek, rumah sakit, atau
unit pelayanan kesehatan lainnya yang ditetapkan menteri kesehatan, toko obat
dan pengecer lainnya
Farmasi adalah tenaga ahli yang
mempunyai kewenangan dibidang kefarmasian melalui keahlian yang diperolahnya
selama pendidikan tinggi kefarmasian. Sifat kewenangan yang berlandaskan ilmu
pengetahuan ini memberinya semacam otoritas dalam berbagai aspek obat atau
proses kefarmasian yang tidak dimiliki oleh tenaga kesehatan lainnya. Farmasi
sebagai tenaga kesehatan yang dikelompokkan profesi telah diakui secara
universal. Lingkup pekerjaan meliputi semua aspek tenaga obat, melalui
pemilihan bahan baku obat dalam arti luas, membuat sediaan jadinya, sampai
dengan pelayanan kepada pasien.
A.
MASALAH
1.
Sering terjadi kekosongan barang
2.
Kadang-kadang faktur tidak sesuai dengan barang yang
keluar
3.
Jauhnya jarak antara tempat penerimaan order dengan gudang
sehingga dapat menghambat proses pengiriman dengan baik.
B.
Alternatif Pemecahan Masalah
1.
Untuk menghindari terjadinya kekosongan barang, maka
perlu control dan pengawasan barang setiap saat dengan tujuan pengendalian
barang dalam persediaan
2.
Kepala gudang lebih awal mengontrol persediaan barang
yang kurang dan melaporkan kepada bagian pemesanan agar secepatnya membuat
surat pesanan
3.
Jarak antara penerimaan order setidaknya berdampingan
dengan gudang sehingga mempercepat proses pengiriman barang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
- KESIMPULAN
PT. Rajawali Nusindo adalah salah satu anak perusahaan PT
Rajawali Nusantara Indonesia yaitu perusahaan yang memiliki basis perdagangan
khususnya hasil bumi, disamping perdagangan farmasi dan alat kesehatan.
PT Rajawali Nusindo merupakan salah satu perusahaan besar
farmasi (PBF). Hal ini sudah menunjukkan karena eksistensinya sebagai salah
satu bidang kesehatan yang berperan secara optimal dan PT. Rajawali Nusindo
juga merupakan sarana yang dapag terjangkau oleh semua Outlet atau Apotek yang
mengirim atau memesan kepadanya. Kegiatan pengelolaan obat di PT Rajawali
Nusindo meliputi perencanaan, penerimaan, penyimpanan, dan penyerahan.
- SARAN
Diharapkan pada tahun-tahun mendatang PT. Rajawali
Nusindo masih bersedia menerima siswa SMK Farmasi Yamasi Makassar dalam
melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) dengan mempelajari lebih dalam
mengenai administrasi pengeluaran barang maupun pemasukan barang.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
kesehatan RI. 1990 Pedoman Pengelolahan Obat di
Puskesmas. Dep kes RI. Jakarta Juli 1987.
Nugroho, Thomas joko, s.pd.dkk.2003. Administrasi farmasi jilid 2
untuk kelas 3 pertama Jakarta, departemen kesehatan
Sarudji,Didik.M.sc.dkk.2002. Ilmu kesehatan masyarakat jilid 1 untuk Kelas 2 jakarta, departemen kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (permenkes RI) No.284/Menkes/Per/III/2007
Universitas Hasanuddin Jurusan Farmasi, 2005, Laporan Praktek
Kerja Lapang (PKL) Farmasi Perapotekan, Hal. 18-27
Puskesmas. Dep kes RI. Jakarta Juli 1987.
Nugroho, Thomas joko, s.pd.dkk.2003. Administrasi farmasi jilid 2
untuk kelas 3 pertama Jakarta, departemen kesehatan
Sarudji,Didik.M.sc.dkk.2002. Ilmu kesehatan masyarakat jilid 1 untuk Kelas 2 jakarta, departemen kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (permenkes RI) No.284/Menkes/Per/III/2007
Universitas Hasanuddin Jurusan Farmasi, 2005, Laporan Praktek
Kerja Lapang (PKL) Farmasi Perapotekan, Hal. 18-27
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar